Senin, 17 Oktober 2011

PERTANGGUNG JAWABAN SUATU BANK ( manusia dan tanggung jawab )



Maraknya kasus pembobolan dana nasabah dan meninggalnya nasabah kartu kredit yang menimpa industri perbankan dalam negeri menimbulkan kekhawatiran kepada nasabah. Kepercayaan nasabah sedikit pudar dengan mulai bertanya-tanya atas keamanan dana mereka di sebuah bank.

VP Penjualan Konsumer PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) Dewi Ekawati menceritakan bahwa beberapa nasabah memang mempertanyakan langsung keamanan dana mereka.

"Terkait kasus MD, nasabah pasti bertanya aman tidak sih menabung dalam jumlah besar? Seperti itulah," ungkap Dewi ketika ditemui disela acara Bukopin Go Digital di Kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (11/4/2011).

Dewi pun menjelaskan kepada nasabah, MD merupakan oknum bank yang tidak bertanggung jawab. Namun, lanjut Dewi, pejabat bank khususnya di Bukopin bisa dipercaya.

"Bukopin kan sudah 41 tahun di industri perbankan RI. Maka sistem pengamanan, pegawai serta kinerjanya dapat dipercaya," tambahnya.

Bukopin, sambung Dewi mempunyai juga private bankingyang mana dana nasabah minimal Rp 500 juta. Nasabah prioritas Bukopin, menurutnya masih setia dan tidak ada yang menarik dananya dalam jumlah besar terkait kasus MD.

Lebih jauh, Ia mengatakan tindak kejahatan dan maraknya pencurian yang terjadi belum tentu terjadi juga tidak semua bank.

"Oleh karena itu kami selalu hadir mendekatkan diri ke masyarakat. Sehingga bisa memberikan info secara transparan dan masyarakat bisa berinteraksi langsung dan apa-apa melalui layanan Bukopin," paparnya.

Dewi juga menjamin keamanan data nasabah akan terjamin ketika masyarakat mulai menjadi nasabah Bukopin.

Seperti diketahui, berita buruk menimpa salah satu bank asing yang beroperasi di Indonesia, yaitu Citibank. Setelah ditemukan kasus penggelapan dana nasabah Rp 17 miliar oleh karyawan Citibank Inong Malinda, muncul juga kasus kekerasa oleh debt collector yang menyebakan nyawa hilang.

Setelah rentetan kejadian ini terjadi dalam waktu singkat, wajar saja jika kepercayaan nasabah mulai pudar terhadap perbankan dalam negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar